Satu momen yang sangat fantastis bagi kehidupan
seorang mahasiswa adalah saat mereka mengakhiri status kemahasiswaannya dan
menjadi seorang sarjana. Mungkin, pada saat yudisium semua orang sibuk memberi
selamat dan bersenang-senang. Namun...... Kemudian berpikir, lalu kita harus
ngapain lagi nih? Siap-siap aja deh nganggur alias jadi "BEBAN
NEGARA".
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa
tingkat pengangguran Sarjana meningkat dari 5,34 persen pada Februari 2015 naik
menjadi 6,22 persen pada Februari 2016. Wow, luar biasa kaan? So... Kalo kamu
pengangguran sarjana, ingatlah bahwa.... "You're not alone" hahaha.
Tapi, yang paling menyedihkan
dari seorang pengangguran selain dari tidak adanya penghasilan adalah beban
psikologis. Kebayang gak sih, kita udah kuliah bertahun-tahun, praktek kerja
lapangan capek-cape, ngerjain skripsi sampe babak belur, eh abis lulus jadi
sarjana malah nganggur. Belum lagi, pertanyaan kiri-kanan mulai dari saudara,
tetangga, temen-temen bahkan dosen saat kita kuliah yang berbunyi "Gimana
udah kerja dimana?". Rasanya gendok banget ya dalam hati, huffft.
Soooooo, sebenernya apa sih penyebab banyaknya
pengangguran sarjana saat ini? So lets check this out.
Terlalu Idealis
Banyak sarjana nganggur yang terlalu idealis dan pilih-pilih
kerjaan. Mungkin karena ngerasa udah kuliah bertahun-tahun, masa sih dapet
kerjaan yang biasa biasa aja? Hal ini berbeda dengan lulusan pendidikan seperti
(SD, SMP, dan SMA) yang sebenarnya tingkat penganggurannya lebih rendah karena
mereka siap bekerja apa saja tanpa gengsi.
Terlalu mainstream
Yang jadi kemungkinan selanjutnya adalah mungkin
kamu adalah tipe sarjana mainstream, perusahaan mungkin maaih menganggap
kualifikasi kamu masih sama dengan sarjana-sarjana lainnya alias belum
"wow". Terus harus gimana? At least, kita harus lebih memikat
perusahaan dan sambil nyari-nyari kerjaan yang sesuai, kita isi aja dengan
sesuatu yang bermanfaat supaya bisa nambah skill kamu deh.
Belum rezeki
This is the main point...... Segala sesuatu itu udah ada yang ngatur,
termasuk de ngan rezeki. Kita cuma harus nunggu yang tepat aja dan......
Bersabarlah. Kuncinya buat yang satu ini ya, berdoa.
Demikianlahhh.... Kenapa banyak sarjana muda yang
menganggur. Meskipun banyak faktor-faktor ekonomi makro lainnya yang
mempengaruhi, banyak faktor individual juga yang mempengaruhi mengapa seorang
sarjana masih menganggur. Ada baiknya seorang sarjana lebih membuka lagi pola
pikirnya supaya tidak hanya terkungkung untuk menjadi seorang karyawan saja,
siapa tau kamu adalah calon boss selanjutnya dan justru membuka banyak lapangan
pekerjaan kan?
0 Komentar
Penulisan markup di komentar